Kuliah Sambil Wirausaha Untuk Cita-Cita Mulia
Surabaya (06/10) - Seorang mahasiswa harus
mandiri, termasuk dalam menentukan keputusan yang akan diambilnya, seperti
keputusan untuk kuliah pulang kuliah pulang saja, atau kuliah dan berkarya
seperti yang dilakukan oleh Eka Khusniatuz Zahro, mahasiswa prodi Ilmu Informasi dan
Perpustakaan (IIP) angkatan 2015 ini. Selain aktif berkuliah, ia juga aktif
berbisnis lewat Wishes Glass yang sudah ditekuninya setahun belakangan ini.
Wishes Glass adalah
salah satu alternatif merchandise
kreatif dengan bentuk mug yang bisa berubah warna ketika terkena suhu yang
panas. Ini merupakan inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Warna mug
akan berubah dari yang semula hitam polos akan perlahan menjadi gambar atau
tulisan sesuai dengan desain yang kita inginkan sebelumnya.
Ketika ditanya kenapa
diberi nama Wishes Glass, Nia, sapaan akrabnya, berkata bahwa terkandung banyak
harapan ketika ia memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis yang bukan kompetensi
utamanya sebagai mahasiswa FISIP. Dia berharap dengan diberi nama wishes atau yang berarti harapan, akan
banyak harapan baik itu dari dirinya ataupun orang lain akan terwujud melalui
bisnis baru ini.
“Saya pakai nama wishes glass ini karena saya berharap
bisnis saya ini punya banyak manfaat, bisa bermanfaat buat orang sekitar saya
juga, bisa buka ladang pekerjaan juga.” Tutur mahasiswi asli Lamongan ini.
![]() |
Eka Nia beserta produk Wishes Glass buatannya |
Pada awal masa
perkuliahannya ia mengatakan bahwa ia hanya mahasiswa biasa yang tiap harinya
sekedar kuliah pulang saja, teringat akan kebanggaan dirinya dan juga
keluarganya karena sudah masuk universitas favorit di Jawa Timur, ia kemudian
tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih. Ia pun sadar bahwa ia sebenarnya
punya banyak potensi yang sangat saying jika tidak direalisasikan ke bentuk
aksi.
Mengikuti jejak keluarganya
yang mempunyai bisnis berupa toko di daerah asalnya, gadis berusia 20 tahun ini
pun mantab untuk berwirausaha. Sempat bingung dengan bisnis apa yang akan
dibuatnya, ia pun akhirnya terinspirasi ketika kakaknya mengajak dirinya umencari
suvenir untuk acara seminar. Melihat tidak adanya pilihan suvenir yang menarik
dan bentuknya itu-itu saja, ia pun kemudian melakukan inovasi dengan membuat
mug yang bisa berubah warna.
Menjadi mahasiswa yang tentunya bergelut dengan sejumlah kewajiban sebagai pelajar dan di sisi lain juga harus berkutat dengan kesibukan bisnisnya, ia akui harus banyak melakukan penyesuaian pada awalnya. Dalam satu hari ia pernah harus hadir di banyak tempat demi bisa bertemu dengan klien sekaligus menghadiri kelas di kampus. Ia juga rela terjaga tengah malam hanya untuk menyelesikan tugas kuliahnya setelah seharian menghadiri pameran bisnis kreatif.
Namun semua itu ia akui sangat membantu dirinya untuk bisa mandiri sekaligus tahan banting. Karena Nia sadar, semua itu nantinya akan berbuah manis pada akhirnya dan bisa membuat bangga dirinya juga keluarganya yang mendukung penuh apa yang ia lakukan saat ini.
Pahit manis berbisnis
pun sudah ia pernah rasakan sejak merintis Wishes Glass ini. “Saya pernah
ditolak saat saya nawarin Wishes Glass ini di hotel. Sempat diremehin juga pas
saya ngajakin kerjasama ke percetakan, katanya buat apa bisnis ini, pasti nggak
laku.” Ujarnya ketika ditanya pengalamannya ketika berbisnis.
Namun di samping itu,
banyak juga penghargaan yang sudah ia dapatkan berkat menjadi entrepreneur ini, seperti menjadi
finalis Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Airlangga, menjadi mitra
berbagai instansi dan perusahaan di Surabaya, dan bahkan setiap bulannya ia
berhasil meraup omzet 10 juta rupiah dari hasil usaha Wishes Glass ini.
![]() | |
Wishes Glass saat mengikuti Airlangga Carreer Fair 2017 |
Menyeimbangkan kuliah
dan bisnis ini semata ia lakukan untuk mewujudkan impian orangtuanya, salah
satu harapan terbesarnya adalah membangun tempat ibadah di kampung halamannya
seperti yang diidamkan ibunya. Ia juga bisa berharap bisnisnya ini kelak bisa berkembang dan bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
“Terus gali passion kalian, lakukan apa yang bisa
membuat kalian senang karena hanya mendengarkan kuliah di kelas saja saya rasa
percuma, di luar sana kalian lebih bisa
mendapatkan banyak pengalaman berharga.”
Komentar
Posting Komentar